Gua Puteri yang Penuh Warna ini Punya Legenda Unik

Gua Puteri yang Penuh Warna ini Punya Legenda Unik - GenPI.co
Stalagit dan Stalagmit di Gua Puteri yang terang benderang oleh lampu-lampu LED.

Sumatera Selatan memiliki sejarah yang panjang. Selain Kedatuan Sriwijaya yang muncul 1.400 tahun yang lalu, provonsi ini juga rumah bagi kebudayaan kuno Besemah dan manusia masa prasejarah.

Salah satu tempat yang mampu mewakili persinggungan tiga masa itu adalah Gua Puteri di Baturaja. Gua besar dan megah ini berada di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU.

Menurut legenda setempat, tokoh sakti si Pahit Lidah melewati daerah sekitar sungai Ogan. Ia lalu berpapasan dengan Puteri Dayang Merindu yang sedang mandi di sebuah sungai kecil bernama Sungai Semuhun, Namun oleh Puetri Dayang Merindu si Pahit Lidah tidak disapa dan didiamkan. Si Pahit Lidah yang kesal lalu berucap “sombong sekali, diam seperti batu.” Sekonyong-konyong Putri Dayang Merindu berubah menjadi baru.

Kemudian si Pahit Lidah lewat pula di desanya sang Puteri. Keadaan desa yang  sepi membuatnya kembali berkomentar, “Sepi desa ini seperti gua.” Seketika berubahlah desa itu menjadi gua.

Putri Dayang Merindu adalah selir Prabu Amir Rasyid penguasa Kerajaan Ogan. Batu yang dipercaya adalah sang Puteri masih ada di dalam gua yang diyakini berubah dari desa yang dikutuk si Pahit Lidah. Dari legenda itulah gua ini mendapatkan namanya.

Gua Puteri yang Penuh Warna ini Punya Legenda Unik

Mulut Gua Puteri terbuka lebar dan tinggi. Melangkah masuk ke bagian dalam gua, ada ruangan besar yang setelahnya terdapat sungai. Berjalan mengitari Sungai Semuhun yang mengalir ke dalam gua dari hutan melalui bagian belakang gua, kita akan sampai  sisi belakang dimana ada berbagai stalagtit dan stalagmite. Beberapa di antaranya sudah menyatu membentuk pilar.

Pada bagian dalam gua dipasangi lampu LED bewarna yang membuat pemandangan lebih cantik. Sementara di bagian belakang gua ini ada  beberapa ceruk besar di dinding yang membentuk seperti sebuah ruangan. Pintu keluar terdapat di bagian belakang gua, berupa jalan menanjak ke atas ke arah pelataran belakang dimana ada ada jalan setapak dari beton. Bila disusuri setapak itu akan menuntun pelancong kembali ke bagian depan gua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya