Ragam Pemanfaatan Sulam Karawo

Ragam Pemanfaatan Sulam Karawo - GenPI.co
Sulaman karawo, tradisi kaum perempuan Gorontalo yang masih lestari hingga kini.

Bila berkunjung ke Gorontalo, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh kain sulam karawo, sulaman yang sangat rumit dan hanya dilakukan oleh kaum wanita yang terlatih.

Sulaman ini bisa dikerjakan di semua jenis kain, kecuali kain kaos Namun baju kaos sendiri ada yang dihiasi sulaman karawo dengan teknik tempel.

Kebanyakan para wisatawan yang membeli kain karawo hanya untuk baju. Namun sebenarnya sulaman ini bisa digunakan untuk beragam keperluan.

“Awalnya sulaman karawo hanya dikerjakan oleh putri bangsawan pada masa remaja mereka,” kata AW Lihu, maestro tradisi lisan Indonesia asal Gorontalo.

Semua jenis kain dapat digunakan untuk menyulam, termasuk kain sutera yang sangat halus. Semakin halus kain dan serat benangnya maka semakin rumit proses pengerjaannya. Tingkat kesulitan yang berbeda ini membuat tidak semua orang mampu mengerjakannya.

“Sulaman karawo bisa untuk kipas kain,” kata Asna Usman, pedagang kaki lima di pusat Kota Gorontalo, Jumat (15/2).

Ragam pemanfaatan sulaman karawo terus berkembang seiring waktu. Jika pada era tahun 1980-an, sulaman karawo menghias pada baju koko putih yang akan dipakai untuk masjid atau ke kedukaan. Masyarakat juga ada yang memanfaatkan sebagai hiasan taplak meja atau hiasan penutup cangkir dan gelas.

Penggunaan sulam karawo meningkat, sulaman ini menghiasi adi busana seperti gaun malam formal yang biasa dikenakan saat perjamuan malam. Kombinasi warna dan pemilihan bahan tetap menjadi acuannya, demikian dengan penambahan hiasan dengan penyertakan payet atu lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya