Kapal Pesiar Batal Bersandar Karena Sampah di Lombok, Ini Kata Kadispar NTB

Kapal Pesiar Batal Bersandar Karena Sampah di Lombok, Ini Kata Kadispar NTB - GenPI.co
Kapal Pesiar. (dok)

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi NTB, H. Lalu Mohammad Faozal membantah kabar mengenai batalnya 3 kapal pesiar bersandar di Lombok akibat sampah yang memenuhi bibir pantai. 

Menurut Faozal, mengenai sampah dipesisir pantai pasca gempa di Lombok, pihaknya telah mengupayakan proses pembersihan secara rutin. Kegiatan pembersihan pantai itu dilakukan di sejumlah destinasi wisata di Lombok dibantu oleh berbagai komunitas peduli pantai.

“Kami Dispar Provinsi NTB merasa berita yang terkait gagalnya kapal pesiar masuk Lombok sangat merugikan dan jauh dari kenyataan yang ada dan tidak beralasan,” kata dia. 

Ia berharap seluruh lapisan masyarakat juga turut serta dalam upaya mengembalikan gairah pariwisata di Lombok. Adapun kabar mengenai batalnya tiga kapal pesiar ke Lombok ini pertama kali disampaikan oleh General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar Erry Ardiyanto. 

Baca juga: Sampah Menumpuk, 26 Kapal Pesiar Batal Bersandar di Lombok

"Sudah tiga dari 26 kapal pesiar yang membatalkan. Alasan utama adalah proses pemulihan setelah gempa dan masalah sampah," kata Erry, usai mengikuti upacara pelepasan peserta 'Ekspedisi Laskar Nusa 2019', di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, informasi pembatalan kunjungan tiga kapal pesiar tersebut diterima dari pihak agen kapal pesiar di Singapura. Masing-masing kapal pesiar rencananya mengangkut 1.500 hingga 2.000 wisatawan asing dari berbagai negara. 

Diklarifikasi terkait hal ini, Erry mengatakan bahwa batalnya tiga kapal pesiar bersandar di Lombok bukan terjadi pada tahun ini, melainkan pada penghujung tahun 2018 setelah bencana gempa bumi baru saja melanda Lombok. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya