Patut Dicontoh, ini Makna Ritual Buka Sasi di Pulau Kofiau

Patut Dicontoh, ini Makna Ritual Buka Sasi di Pulau Kofiau - GenPI.co
Rangkaian Ritual Buka Sasi, penbacaan doa atas sirih pinang.

Ritual adat Buka Sasi menjadi acara sakral dalam rangkaian acara Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2018,  Sabtu (20/10).

Upacara adat berlangsung Pulau Kofiau tepatnya di Kampung Awat. Sebelum masuk pada inti acara Buka Sasi, para tetua adat melakukan ritual doa kepada leluhur sebagai wujud rasa terima kasih masyarakat kepada alam atas karunia kehidupan yang mereka terima.

Ritual dilakukan dengan merapalkan doa pada kapur, sirih, dan pinang yang ada diatas nampan. Pinang sirih memang sudah menjadi bagian dari masyarakat setempat  secara turun temurun. Dalam berbagai kesempatan mereka selalu mengunyah sirih pinang untuk menjaga kekuatan gigi. Itu sebabnya, sebagian besar  masyarakat Papua memiliki mulut merah cenderung merah  lantaran  kebiasaanya mengunyah sirih pinang.

Suasana semakin sakral kala masyarakat Kampung Awat ikut berdoa bersama secara Kristen yang dipimpin oleh Pendeta Eduard Kututung. Doa ini sekaligus membuka ritual Buka Sasi di Kepulauan Kofiau Kabupaten Raja Ampat.

Patut Dicontoh, ini Makna Ritual Buka Sasi di Pulau Kofiau

"Sasi Laut di lingkungan Distrik Kofiau ini kami buka dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Jika ada hal yang tidak berkenan dari masyarakat Kofiau kami mohon ampun ya Tuhan," ucap pendeta memimpin doa Buka Sasi dengan penuh pengharapan. 

Selesai melakukan doa dan penghormatan kepada leluhur. Pinang, sirih dan kapur yang telah diberikan doa kemudian dilarung  ke lautan sekitar Kofiau yang sebelumnya ditetapkan sebagai wilayah Tutup Sasi satu tahu lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya