Intip Padu Padan Tenun NTT ke dalam Gaya Fashion Kekinian

Intip Padu Padan Tenun NTT ke dalam Gaya Fashion Kekinian - GenPI.co
Koleksi Sofia Sari Dewi saat gelaran Indonesian Fashion Week 2018 (Foto: IFW)

Selain batik, tenun merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh Indonesia. Tidak hanya sebatas kain panjang yang digunakan untuk ritual adat, saat ini tenun telah bertransformasi ke dalam pakaian modern ready to wear yang nyaman dipakai oleh siapapun.

Salah satu desainer etnik yang menyulap tenun ke dalam gaya kekinian adalah Sofia Sari Dewi. Desainer asal Yogyakarta tersebut menggunakan material dasar tenun ikat khas Ngada, Flores NTT ke dalam mix and match modern ala wanita urband. Koleksi karyanya telah berhasil ditampilkan pada gelaran Indonesia Fashion Week, pada bulan April lalu.

"Aku bekerjasama dengan pengrajin lokal asal Ngada, di NTT untuk membuat lini fashion terbaru yang bertema 'Urban TransforMANU by Live in ManuManu'. Aku memilih tenun ikat dengan corak warna yang anti-mainstream dan waktu itu melihat tenun Ngada ini langsung jatuh cinta," ungkap Sofia.

Sentuhan etnik yang khas tersebut berpadu dengan bahan-bahan seperti katun, linen satin dan loose dalam berbagai gaya yang fashionable. Gaya kekinian tersebut mencakup kombinasi sarong dengan atasan off shoulder, setelan kimono dengan celana over size, loose yang digabungkan dengan outer panjang.

Uniknya, styling pakaian ready to wear tersebut semakin eye catching dengan penambahan aksesoris seperti syal, kain selendang, topi rajutan ala petani dan sandal etnik tradisional khas NTT.

Melalui silluete warna eksotik 'Indigo Deep Blue Sea' yang mencakup biru pastel, putih, dan nila, koleksi Sofia sangat cocok digunakan oleh kalangan urban ibukota dan sosial enterprise yang selalu aktif dalam berbagai momen.

"Proses produksi kain memakan waktu 4 bulan lebih, karena kita menggunakan pewarnaan alami. Mulai dari pembibitan, penanaman kebun Indigo, pembuatan motif, pencelupan, hingga proses tenun itu sendiri hingga jadi kain tenun yang cantik betul-betul kita perhatikan," tambahnya.

Kehadiran perancang mode yang juga dikenal sebagai lifestyle blogger di panggung IFW tersebut, tidak terlepas dari peran IKKON (Inovasi Kolaborasi Nusantara) yakni sebuah komunitas desainer muda berbakat binaan BEKRAF. Komunitas tersebut dibentuk untuk mendorong pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya