Tradisi sepuluh tahun sekali

Ritual Langka itu Bernama Cuci Parigi

Ritual Langka itu Bernama Cuci Parigi - GenPI.co
Ritual langka Cuci Parigi, tradisi masyarakat Desa Lonthoir, Banda-Neira, Maluku Utara.

Ritual adat Cuci Parigi Pusaka pada Rabu (14/11) lalu mampu menarik perhatian wisatawan. Tercatat belasan ribu pengunjung menyaksikan event yang menjadi bagian Pesta Rakyat Banda 2018 ini. Event di Negeri Lonthoir Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), adaah momen langka. Karena, digelar 10 tahun sekali.

Cuci parigi atau sumur pusaka ini dibuka Gubernur Maluku Said Assagaff. Diawali dengan ritual mengarak belang darat oleh 99 pria dan tarian cakalele dari rumah adat Lonthoir ke parigi pusaka. Para pria ini yang akan membersihkan parigi pusaka itu.

Gubernur Maluku Said Assagaff mengajak masyarakat banyak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Juga beterima kasih kepada para leluhur karena menjalankan tradisi cuci Parigi Pusaka ini sejak dahulu.

Dia meminta tradisi ini terus dijaga untuk warisan generasi muda. Apalagi, ajang Cuci Parigi Pusaka ini juga bisa menjadi ajang promosi pariwisata Banda Naira, Maluku dan Indonesia. Karena selain disaksikan warga Banda, juga warga luar Maluku lainnya serta wisatawan mancanegara (wisman).

“Cuci Parigi Pusaka ini merupakan rangkaian Pesta Rakyat Banda 2018. Saya harapkan kedepan Dinas Pariwisata bisa menata lebih baik lagi kegiatan ini sehingga bisa dijual untuk pengembangan potensi wisata Banda,” kata Assagaff.

Baca juga: Cuci Parigi Tarik Banyak Turis

Ketua Panitia Cuci Parigi Pusaka Hidayat Yusuf mengungkapkan, selain untuk membersihkan parigi, cuci parigi pusaka ini dimaknai untuk penyucian diri warga dan negeri. Dinamakan Parigi Pusaka, salah satu keistimewaannya adalah air parigi tidak pernah kering meski musim kemarau berkepanjangan. Air parigi juga sehat diminum tanpa dimasak. Bahkan menurut warga, rasa air dari parigi pusaka ini sama seperti air zam zam dari Tanah Susi Mekkah.

“Cuci parigi pusaka ini digelar setiap 10 tahun sekali. Tujuannya tentu untuk membersihkan parigi dan juga mensucikan warga dan negeri dari kotoran,” kata Hidayat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya