GenPI.co 
Santa Claus adalah salah satu sosok yang identik dengan Natal. Sosok pria berperut buncit, berjenggot putih, memakai topi dan pakaian serba merah adalah dambaan anak-anak saat Natal tiba. Sebab ia selalu datang dengan banyak hadiah di kereta saljunya.
Lantas siapakah sosok Santa itu? dan bagaimana Asal-usulnya Santa Claus yang selalu hadir di perayaan Natal itu?
Menurut beberapa sumber, legenda Santa Clause berakar dari sejarah. Pada abad ke-4, adalah seorang bishop di Myra, salah satu daerah di Turki. Uskup ini dikenal sangat baik dan mendedikasikan hidupnya untuk membantu siapapun. Nikolaus juga disukai anak-anak anak setempat. Pasalnya ia sering membagikan apel kepada mereka.
Sosok yang baik, Santo Nikolaus itu meninggal pada 6 Desember. Lalu masyarakat mengaitkan bulan kematiannya dengan bulan kelahiran Yesus pada 25 Desember.
Setelah kematiannya, kisah kebaikan Nikolaus ini tersebar ke mana-mana. Oleh Gereja Katolik, ia pun diberi gelar Santo atau orang kudus. Di Belanda, kisah Santo Nikolaus itu terpatri pada sosok Sinterklass. Proses sekularisasi sosok ini terjadi pada masa industrialisasi Amerika Serikat.
Pada tahun 1822 ditambahkan beberapa elemen dari legenda tersebut. Seorang yang bernama Clement Moore lantas membuat Santa sebagai seorang malaikat sehingga ia menambahkan kereta salju dan rusa-rusa untuk mengantarnya memberikan hadiah dirumah-rumah yang menyediakan kaus kaki gantung pada pintu ketika malam hari.
Pada abad ke 19, Santa selalu identik dengan baju yang berwarna-warni seperti merah, ungu dan lain-lain. Namun, produk minuman soda kenamaan Coca Cola melakukan kampanye besar besaran yang menggunakan sosok Santa Clause dengan pakaian merah-putih sebagai pemikat produk mereka. Santa pun kemudian terkenal dengan pakaian merah-putihnya hingga saat ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
