Kisah Traveller Berhijab Menjelajah Kampung Friwen

Kisah Traveller Berhijab Menjelajah Kampung Friwen - GenPI.co
Nurain Lapolo, penjelajah asal Gorontalo sedang menikmati keindahan Kampung Friwen Raja Ampat dengan seorang nelayan. (Foto: Rosyid Azhar)

Wanita berhijab asal Gorontalo ini memang seorang adventurer. Hidupnya tak pernah berlama-lama dalam satu lokasi, ia terus menjelajah untuk menikmati panorama dan budaya Indonesia. Salah satu lokasi yang baru dijelajahi adalah Raja Ampat.

Gadis cantik yang baru menamatkan S2 di Universitas Negeri Gorontalo ini adalah Nurain Lapolo. Dengan percaya diri dan rasa syukur, Nurain Lapolo menjelajah Kampung Friwen. Kampung ini sebagian besar dihuni oleh Suku Wawiyai yang merupakan penduduk asli Pulau Waigeo, Raja Ampat.

Baca juga:  Mobil Tank Tempat Favorit Foto Milenial di Gorontalo

"Jumlah penduduk kurang lebih 31 KK atau 157 Jiwa, yang terdiri dari laki-laki 78 jiwa dan perempuan 79 Jiwa. Selain itu ada 3 KK yang berasal dari Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Ambon  Maluku dan Bugis Sulawesi Selatan," kata Nurain Lapolo, Kamis (7/2).

Menyusuri Kampung Friwen, Nurain Lalolo melihat kampung ini memiliki banyak potensi alam, mulai dari potensi terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove dan pasir putih yang menambah keindahan tempat ini. Keaslian dan keindahan tempat ini tidak terlepas dari kearifan lokal yang sejak dulu dilakukan oleh Suku Wawiyai dengan memancing ikan secara tradisional, tidak merusak hutan mangrove, dan tidak membuang sampah ke laut. 

"Kalimat yang sering mereka sebut yaitu Tong jaga alam ini untuk tong pu anak cucu" Artinya mereka menjaga laut, dan hutan untuk diwariskan ke anak cucu (generasi) di masa mendatang agar mereka masih bisa menikmati keindahan dan kekayaan alam mereka," papar Nurain.

Penjelajahan Nurain di Kampung Friwen telah memberi informasi penting, betapa masyarajlkat desa juga memiliki peran yang nyata dalam pelestarian alam. Jerih payah ini harus dihargai dengan memberikan layanan terbaik, juga pelibatan dalam pengembangan ekowisata. Mereka adalah aktor utama, selayaknya menjadi tuan rumah di kampung mereka.

"Senang bisa merasakan keaslian dan keindahan laut dan hutan yang ada di sekitar mereka," kata Nurain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya