Kecap itu Akulturasi Budaya Tiongkok

Kecap itu Akulturasi Budaya Tiongkok - GenPI.co
Kecap SH. (Foto: Tangerang Kota)

Kecap, rasanya sudah tidak asing lagi bagi setiap orang. Kecap bisa menjadi bumbu masak, atau penyedap menu makanan. Kawasan Pasar Lama Tangerang salah satu tempat produksi  produk kecap, yaitu kecap SH. Nama SH yang tertera pada botol kecap tersebut merupakan singkatan dari Siong Hin, seseorang yang merintis kecap manis pada tahun 1920.

Dilansir dari berbagai sumber, sejarah kecap cukup panjang, dilansir dari buku History of Soy Sauce yang ditulis oleh William Shurtleff dan AkikoAoyagi, kecap sudah ada sejak abad ke 3 di Jazirah Tiongkok. Setelah itu barulah tersebar di selurih daratan Asia dan Jepang ikut andil dalam produksi kecap terbesar.

Tak ada kecap nomer dua, sebuah idiom ini menandakan bahwa kecap sudah menjadi bagian dari kuliner yang tak dapat dipisahkan. Setiap orang pun memiliki kecap favoritnya.

Kecap mulai masuk pada 1737 di Indonesia, saat itu diduga serikat dagang Hindia Belanda yang membawa masuk. Kecap tersebut dikemas dan dibawa ke Amsterdam namun kecap diperkirakan sudah masuk jauh sebelumnitu oleh imigran dari Tiongkok.

Nama kecap berasal dari bahasa Hokkian yaitu chiap/ kicap/ kitjap. Cita rasa kecap pada mulanya adalah asin, namun seiring perkembangan zaman kecap pun dimodifikasi dan disesuaikan dengam selera orang Indonesia.

Kecap manis sendiri mengandung sebuah campuran gula merah atau gula aren. Kecap manis didihkan dalam waktu yang lama dan kemudian dicampur dengan gula untuk membuatnya kental. Proses pembuatan kecap SH tersebut bisa ditonton dalam sebuah video di Museum Benteng Tangerang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya