Padukan Motif, Jadi Model Baju Batik 2019 Yang Trendy

Padukan Motif, Jadi Model Baju Batik 2019 Yang Trendy - GenPI.co
Model baju batik 2019 yang memadukan motif batik dari berbagai daerah (Sumber: GenPI.co/ Hafid Arsyid)

GenPI.co - Pesona kain batik tak pernah lekang oleh waktu yang selalu dapat diaplikasikan pada model baju batik 2019 bahkan makin fashionable. Siapapun bisa tampil modis dengan batik. 

Sebagai salah satu wastra nusantara, saat ini batik telah bertransformasi ke dalam pakaian casual siap pakai (ready to wear) yang nyaman dan fashionable. Meninggalkan kesan kuno, batik pun telah berkembang ke dalam guratan desain yang unik. 

Salah satu desainer kondang, Denny Wirawan berhasil menyulap motif batik pesisir ke dalam rancangan yang playfull dan segar. Hal ini ciptakan agar generasi milenial tetap bisa bergaya dengan batik.

”Di era digital ini kita pun harus mengikuti perkembangan zaman untuk meraih pasar yang lebih luas terutama generasi milenial. Sumber inspirasi saya dari buku, film, musik dan kegiatan travelling yang sering saya lakukan," ungkap Denny kepada GenPI.co belum lama ini.

Pada salah satu tema koleksinya, Denny menggunakan batik Pekalongan dan Solo. Motif pesisir tersebut khas dengan corak floral berpadu dengan warna musim semi dan musim panas seperti merah terang, pink, kuning, biru, oranye. Ciri khas Denny terletak pada konsep padu padan serta tabrak motif (clash pattern) dan warna.

Keseluruhan rancangannya berbahan nyaman dan lembut digunakan sehari-hari  karena menggunakan 100% kain katun bertekstur ringan. Uniknya koleksinya terlihat spesial karena tambahan aksesories hair piece berupa susunan bunga sintetis dan juga keranjang bunga yang dikenakan model.

Lain halnya dengan desainer senior, Itang Yunasz. Lewat label fashion miliknya bertema ‘Kamila’, ia mengkombinasikan batik lockan dengan kain jumputan dari Sumatera Selatan. Di kalangan pengrajin Jawa, pengembangan jumputan dikombinasikan dengan batik, sedangkan di Sumatra Selatan dikenal sebagai 'kain pelangi' yang dibuat dengan teknik tenun yang bertepi songket.

"Batik Lockan dahulunya dibuat dengan teknik batik di atas kain sutera dengan dominasi warna biru dan warna latar belakang putih atau cream. Kemudian motif parang memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah dan simbol kesejahteraan," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya