Kehancuran Ethiopia, Kematian di Mana-mana, Warga Merana

Kehancuran Ethiopia, Kematian di Mana-mana, Warga Merana - GenPI.co
Ilustrasi-Perang di Ethiopia. Foto: Reuters.

GenPI.co - Pejuang Amhara bertanggung jawab atas kampung halamannya di Humera dan daerah sengketa lainnya di Tigray barat yang baru saja memerintahkan semua warga Tigray Ethiopia di lingkungannya untuk meninggalkan rumah mereka dalam waktu 24 jam.

“Anggota milisi yang telah meneror kami selama berbulan-bulan. Mereka memberi tahu kami bahwa kami tidak diizinkan untuk tinggal di sana lagi, karena kami adalah orang Tigray," kata salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya, seperti idlansir dari Aljazeera, Jumat (23/4/2021).

BACA JUGA: Kematian di Mana-Mana, India Jadi Lautan Mayat, Warga Merana

Warga Tigray Ethiopia juga diperintahkan untuk pergi dengan tangan kosong. Bahkan, semua properti yang di miliki adalah milik Amhara, bukan milik warga.

Sebagai informasi, pasukan Amhara memasuki Tigray barat dari wilayah tetangga Amhara untuk mendukung pasukan federal Ethiopia pada November tahun lalu, ketika Perdana Menteri Abiy Ahmed memerintahkan serangan terhadap partai yang berkuasa saat itu, Tigray People’s Liberation Front (TPLF).

Sejak itu, Amhara, yang merupakan kelompok etnis terbesar kedua di Ethiopia, telah menguasai beberapa wilayah di wilayah tersebut.
 
Dilaporkan juga sudah ada rautsan ribu warga Tigray Ethiopia meninggal dunia. Selain itu, ratusan wanita juga telah melaporkan mengerikan tentang pemerkosaan dan pemerkosaan berkelompok sejak awal konflik di Tigray hampir enam bulan lalu.

Petugas medis turut melaporkan pencabutan paku, batu dan potongan plastik dari dalam tubuh korban pemerkosaan, sementara PBB mengatakan pekan lalu perempuan dan gadis di daerah terpencil di pegunungan itu menjadi sasaran kekerasan seksual dengan tingkat kekejaman yang melampaui pemahaman.

Petugas kesehatan di beberapa klinik operasional Tigray bahkan mendokumentasikan kasus baru setiap hari, meskipun takut akan pembalasan dan serangan.
 
Di ibu kota regional, Mekelle, dokter di Rumah Sakit Rujukan Ayder mengatakan jumlah kasus pemerkosaan pada 1 April mencapai 272. Dalam satu minggu, meningkat menjadi 330.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya