GenPI.co 
Sebelumnya, ratusan kapal milisi China pertama kali terlihat 'berkerumun' di ZEE Filipina dekat terumbu Whitsun pada awal Maret.
Kapal-kapal itu kemudian dilaporkan menyebar lebih luas di bagian lain ZEE Filipina.
'Hak berdaulat'
Selama berminggu-minggu, Manila telah meminta Beijing untuk menarik kapal 'milisi maritim', dengan mengatakan serangan mereka ke ZEE Filipina adalah ilegal seperti yang ditetapkan oleh Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag.
Tetapi China, yang mengklaim hampir seluruh laut yang kaya sumber daya telah menolak, bersikeras bahwa mereka adalah kapal penangkap ikan yang berlindung dari cuaca buruk dan diizinkan berada di sana berdasarkan hak historisnya.
Melalui protes terbaru, Manila mengingatkan Beijing bahwa pulau-pulau dan terumbu karang, tempat kapal-kapal China terlihat adalah bagian integral dari Filipina yang memiliki kedaulatan dan yurisdiksi.
BACA JUGA: 4 WNI Selamat dari Sandera Teroris Abu Sayyaf Group di Filipina
Manila juga menjalankan 'hak berdaulat' dan yurisdiksi atas Whitsun Reef dan Scarborough Shoal. Bahkan, kini mereka juga telah mengeluarkan kapal perang di laut sengketa itu.
Manila mengatakan pihaknya juga mengingatkan Beijing akan komitmennya di bawah deklarasi bersama 2002 dengan 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tentang bagaimana 'menjaga suasana yang kondusif' bagi pembicaraan jangka panjang untuk Kode Perilaku antara ASEAN dan China di perairan yang disengketakan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
