Kematian di Mana-Mana, Ethiopia Jadi Lautan Mayat, Warga Tersayat

Kematian di Mana-Mana, Ethiopia Jadi Lautan Mayat, Warga Tersayat - GenPI.co
Ilustrasi-Perang di Ethiopia. Foto: Reuters.

GenPI.co - Korban tewas dalam bentrokan bulan ini antara dua kelompok etnis terbesar di Ethiopia, Oromo dan Amhara, di wilayah utara Amhara mungkin mencapai 200 orang.

Penduduk dan pejabat di Zona Khusus Oromia, sebuah daerah di Amhara dengan mayoritas penduduk Oromo, dan kota Ataye mengatakan ada bentrokan mematikan di daerah itu sejak 16 April.

BACA JUGA: Kehancuran Ethiopia, Kematian di Mana-mana, Warga Merana

"Menurut informasi yang kami dapatkan dari orang-orang yang mengungsi, kami memperkirakan bahwa hingga 200 orang mungkin telah meninggal di kedua zona tersebut, tetapi kami masih perlu memverifikasi jumlahnya," kata kepala Ombudsman Endale Haile dalam keterangannya, seperti dilasnir dri Reuters, Senin (26/4/2021).
 
Lebih lanjut, Endale menyatakan bahwa di Zona North Shoa di kawasan itu, hampir 250.000 orang mengungsi akibat pertempuran tersebut, sementara antara 20 persen dan 25 persen rumah di Ataye telah dibakar.

Di Zona Khusus Oromia, 78.000 orang lainnya mengungsi dalam pertempuran baru-baru ini, katanya.

Endale menambahkan sebuah kota kecil di zona yang sama telah terbakar seluruhnya pada bulan Maret, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang apakah ada korban dari insiden itu.

Menyusul kekerasan di kota Ataye, Addis Ababa mengumumkan keadaan darurat di bagian selatan negara bagian Amhara untuk membendung kekerasan.

Sementara, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia (EHRC) mengatakan sebuah kelompok bersenjata menguasai sebuah daerah di bagian barat negara itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya