GenPI.co 
GenPI.co - Selama dua minggu terakhir, keluarga Yeshudas telah hidup dalam keputusasaan. Penduduk Koloni Dilshad, pemukiman kelas menengah ke bawah di timur laut ibu kota, New Delhi, karena ketiga anggota keluarga itu menderita gejala Covid-19 yang parah.
"Tetapi kami belum bisa menemui dokter karena semua rumah sakit pemerintah terdekat penuh sesak dengan pasien dan memiliki antrian yang sangat panjang di luar,” jelas Ajin Yeshudas, 27 tahun dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (29/4/2021).
BACA JUGA: Cerita Pilu Tugas Lawan COVID-19, Polisi Tidur Sendiri di Tenda
Ajin, yang tinggal bersama orang tuanya dan bekerja sebagai analis kualitas di pusat BPO (business processing outsourcing), mengatakan bahwa dia mengalami gejala Covid-19 pada 14 April.
Dia ingin menjalani tes tetapi rumah sakit terdekat semuanya dipenuhi dengan pasien, dan harus menunggu seminggu bahkan untuk menghubungi laboratorium.
Ketika hasil tesnya positif, dia segera mencoba untuk mengarantina dirinya dari orang tuanya yang rentan.
Tapi kamar kecil, karena satu kamar tidur, flat seluas 450 kaki persegi dengan ventilasi yang buruk membuat itu sulit dan segera orang tuanya mulai menunjukkan gejala.
“Kami hanya memiliki satu kamar tidur di rumah yang ditempati orang tua saya. Saya tinggal dan bekerja dari ruang tamu tetapi tidak mungkin untuk sepenuhnya mengisolasi diri karena saya harus memeriksa orang tua saya, memasak untuk mereka, menyediakan makanan dan obat-obatan untuk mereka. Jarak fisik adalah kemewahan yang kami tidak mampu," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
