GenPI.co 
GenPI.co - Sebuah kelompok pemberontak di Myanmar mengatakan pihaknya menembak jatuh sebuah pesawat junta militer pada Senin (3/5/2021) kemarin, ketika pertempuran di wilayah perbatasan utara dan timur negara itu meningkat setelah kudeta militer.
Klaim oleh Tentara Kemerdekaan Kachin datang ketika protes terhadap pemerintah militer Myanmar berlanjut di Negara Bagian Kachin dan di tempat lain di negara itu.
BACA JUGA: Disiksa Habis, Junta Militer Sujud ke Etnis Terkuat Myanmar
Itu akan menjadi pesawat pertama yang ditembak jatuh selama permusuhan baru-baru ini antara pemerintah dan kelompok bersenjata.
Namun, penguasa militer Myanmar hingga kini tidak segera mengomentari laporan tersebut, dan tidak dapat diverifikasi secara independen.
Dilansir Aljazeera, Selasa (4/5/2021), kekerasan telah meningkat sejak kudeta 1 Februari, dengan sedikitnya 766 warga sipil dilaporkan dibunuh oleh pasukan keamanan dan meningkatkan konfrontasi dengan kelompok bersenjata di pinggiran Myanmar dan lawan militer di kota-kota dan pedesaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa puluhan ribu warga sipil telah meninggalkan rumah mereka untuk menghindari pertempuran antara militer dan kelompok bersenjata yang bermarkas di sepanjang perbatasan.
Tentara Kemerdekaan Kachin menyatakan helikopter itu ditembak jatuh pada pagi hari di sebuah desa dekat kota Momauk di provinsi Kachin setelah beberapa hari serangan udara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
