GenPI.co 
GenPI.co - Sebanyak 90 warga Palestina terluka setelah polisi Israel menindak pengunjuk rasa di luar Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki.
Kejadian tersebut diperkirakan saat 90.000 jamaah Muslim berdoa di Masjid Al-Aqsa di dekatnya pada malam suci Islam Laylat al-Qadr, yang menjadi hari paling suci selama bulan puasa Ramadan.
BACA JUGA: Pelaku Penembakan Brutal di Masjid Divonis Seumur Hidup
Dilaporkan beberapa tetap tinggal untuk memprotes rencana Israel untuk secara paksa mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di tanah yang diklaim oleh pemukim ilegal Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Petugas Israel yang menunggang kuda dan dengan perlengkapan anti huru-hara menembakkan granat kejut dan meriam air ke arah orang-orang Palestina yang pada gilirannya melemparkan batu, menyalakan api, dan merobohkan barikade polisi di jalan-jalan menuju gerbang Kota Tua yang bertembok.
Pasukan keamanan Israel berada dalam siaga tinggi dalam beberapa hari terakhir, dan bersiap untuk eskalasi lebih lanjut menjelang apa yang disebut Israel sebagai Hari Yerusalem.
Sekitar 30.000 pemukim Yahudi diharapkan berpartisipasi dalam pawai menuju Gerbang Damaskus di Kota Tua.
Dilansir Aljazeera, Selasa (11/5/2021), kekerasan juga terjadi sehari setelah pasukan Israel menyerbu Al-Aqsa dan menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa, melukai lebih dari 200 warga Palestina.
Sementara, sebuah LSM Arab Israel meminta pejabat senior Israel untuk memerintahkan pasukan keamanan untuk menghentikan 'serangan kekerasan' mereka ke Masjid Al-Aqsa dan menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap jamaah dan personel medis Palestina.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
