Merinding, Junta Militer Ngamuk, Seruan Perang Besar Berkecamuk

Merinding, Junta Militer Ngamuk, Seruan Perang Besar Berkecamuk - GenPI.co
Militer Myanmar mengawal demonstrasi anti-kudeta militer di Kota Mandalay. Foto: Reuters/Stringer.

Bo berkata bahwa gereja, rumah sakit dan sekolah dilindungi selama konflik oleh konvensi internasional.

Dia menambahkan serangan itu telah mendorong orang untuk melarikan diri ke hutan dengan lebih dari 20.000 orang mengungsi dan sangat membutuhkan makanan, obat-obatan dan kebersihan.

Penduduk lain di daerah itu mencoba membantu orang-orang terlantar yang diperkirakan jumlah yang telah meninggalkan rumah mereka sekarang meningkat menjadi antara 30.000 dan 50.000 dan masih menggunakan gereja untuk berlindung.

BACA JUGA:  Makin Ngeri, Manuver Junta Militer Tak Beri Ampun Rakyat Myanmar

“Orang tua dan anak-anak ada di gereja. Semua gereja telah memasang bendera putih untuk menghentikan penembakan. Jika itu terus terjadi, kami akan membalas menyerang dan memukul mereka,” jelas dia.

Dia menerangkan situasi tetap tegang di daerah itu dan menuduh militer terus menggunakan senjata berat terhadap milisi lokal yang bersenjata ringan.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar.

BACA JUGA:  Merinding, Warga Myanmar Bergelimpangan Ditembak Junta Militer

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan pada 1 Februari, menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Sebuah gerakan massa menentang kudeta telah menyebabkan protes harian, pawai dan pemogokan di seluruh negeri dan para jenderal menanggapi dengan kekuatan mematikan.

BACA JUGA:  Menyentuh Hati, Begini Pesan Paus Fransiskus untuk Warga Myanmar

Lebih dari 800 orang telah tewas sejak protes dimulai, menurut Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik, yang melacak tanggapan pasukan keamanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya