OMG! Berbulan-bulan di Laut, 81 Rohingya Terdampar di Indonesia

OMG! Berbulan-bulan di Laut, 81 Rohingya Terdampar di Indonesia - GenPI.co
Ilustrasi-Pengungsi Rohingya berkumpul di Kamp Kutupalong di Cox’s Bazar, Bangladesh, untuk memperingati dua tahun eksodus. Foto: Reuters/Rafiqur Rahman/ar.

GenPI.co - Sebuah kapal yang membawa 81 pengungsi Rohingya telah terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni di Indonesia setelah hanyut selama lebih dari 100 hari di laut.

Perahu kayu kecil itu ditemukan pada Jumat dini hari di perairan Pulau Idaman di lepas pantai provinsi Aceh, sekitar dua jam perjalanan dari kota Lhokseumawe, yang biasanya hanya digunakan sebagai tempat peristirahatan para nelayan di daerah tersebut.

“Staf kami di lapangan telah bertemu dengan para pengungsi yang mengatakan bahwa mereka telah bepergian selama tiga bulan,” kata Rima Putra Shah selaku Direktur Yayasan Geutanyoë, sebuah LSM yang memberikan pendidikan dan dukungan psikososial kepada para pengungsi di Indonesia dan Malaysia, seperti dilansir dari Aljazeera, Sabtu (5/6/2021).

BACA JUGA:  Mendadak Rohingya Ngamuk di Bangladesh, Terkuak Karena Ini...

Etnis Rohingya itu dilaporkan melakukan perjalanan dari India ke Aceh menggunakan perahu kecil bermesin ganda, 100 kursi.

Diperkirakan bahwa para pengungsi, banyak dari mereka wanita dan anak-anak, awalnya melakukan perjalanan dari kamp-kamp di Bangladesh ke perairan lepas pantai India, di mana perahu mereka rusak dan diperbaiki oleh penjaga pantai India yang memberi mereka persediaan makanan dan air, tetapi tidak mengizinkan mereka untuk mendarat.

BACA JUGA:  Detik-detik 81 Rohingya Terapung di Tengah Laut, Tragis

Penjaga pantai India juga diperkirakan telah menemukan bahwa delapan dari 90 pengungsi yang awalnya berlayar telah meninggal di atas kapal.

Para pengungsi ditolak masuk kembali ke Bangladesh, memaksa para penumpang untuk mencoba mencapai Malaysia sebelum mendarat di Pulau Idaman.

BACA JUGA:  Kapal Pengungsi Rohingya Terombang-ambing di Tengah Laut Andaman

“Tentu saja mereka dalam kondisi yang buruk dan pulau itu sendiri tidak memiliki fasilitas dan penuh dengan nyamuk,” kata Shah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya