Netanyahu Tamat, PM Baru Israel Seorang Ultra Nasionalis

Netanyahu Tamat, PM Baru Israel Seorang Ultra Nasionalis - GenPI.co
Naftali Bennett, sosok Perdana Menteri baru Israel. (Foto: Ariel Hermoni/Defense Ministry)

Selain dua tugas keluarga pendek di San Francisco dan Montreal di masa mudanya, ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di kawasan utara Israel.

Berambisi sejak awal, ia mencoba masuk dalam unit komando paling bergengsi di Angkatan Darat, Sayeret Matkal. Dia berhasil melewati cobaan yang melelahkan dan bertugas di pasukan elite dan kemudian di unit pengintai Maglan.

Dia meninggalkan dinas militer penuh waktu setelah enam tahun, pada tahun 1996. 

BACA JUGA:  Ngeri! 2 Orang Duel Senjata Seperti Cowboy, 14 Orang Jadi Korban

Tiga tahun kemudian, pada usia 27 tahun, dia tinggal di Manhattan dan mendirikan perusahaan teknologi pertamanya, Cyota, yang dijual enam tahun kemudian seharga $145 juta.

Langkah Bennetts meraih kekuasaan di pemerintahan Israel sangat tidak disangka dan juga merupakan kisah liku-liku, belokan, dan kontradiksi yang tak terduga.

BACA JUGA:  Ada Kabar Meresahkan dari Korea Utara, Kim Jong Un Dikabarkan...

Bennett memasuki dunia politik pada akhir 2006 sebagai pembantu Benjamin Netanyahu, yang merupakan kepala oposisi selama pemerintahan Olmert. 

Dia ikut dalam upaya Netanyahu untuk memimpin Likud. Bennett mengabdi sebagai pembantu politik utama saat Netanyahu berkuasa.

BACA JUGA:  Mendadak Vladimir Putin Sebut Soal Laporan Sampah, Ternyata...

Kemudian, pada 2008 Bennett mengalami perselisihan dengan Netanyahu dan menemukan dirinya keluar dari pekerjaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya