GenPI.co 
GenPI.co - Protes terhadap penyalahgunaan polisi di ibukota Tunisia telah menyebar ke beberapa distrik, selama lebih dari seminggu setelah kekerasan pecah di lingkungan Sidi Hassine.
Para pengunjuk rasa berkumpul di Ettadhamen dan Intilaka dengan memblokir jalan, membakar ban dan melemparkan batu ke polisi, lalu petugas mengejar demonstran dan menembakkan gas air mata.
Mereka meneriakkan kebebasan, kebebasan, negara polisi sudah berakhir.
BACA JUGA: Tunisia Lockdown Lagi, Corona Bikin Semua Warganya Jadi Frustrasi
Sementara, Kantor hak asasi manusia PBB di Tunisia mengatakan bahwa pihaknya prihatin dengan tuduhan berulang kali pelanggaran serius oleh polisi Tunisia di tengah protes kekerasan.
Empat puluh tiga organisasi, termasuk sindikat jurnalis, serikat pekerja, sindikat pengacara dan Liga Hak Asasi Manusia, menyerukan protes nasional besar-besaran untuk mengakhiri apa yang mereka katakan sebagai impunitas polisi.
BACA JUGA: Ngeri! Mayat-mayat Bergelimpangan di Tengah Pantai Tunisia
Mereka mengatakan bahwa mereka mengajukan gugatan terhadap Perdana Menteri Mechichi.
Diketahui, selama sejak protes Januari terbaru, polisi tlah menangkap lebih dari 2.000 orang, kebanyakan dari mereka di bawah umur.
BACA JUGA: Menggetarkan Dunia, 21 Orang Tewas di Tengah Pantai Tunisia
Organisasi hak asasi manusia menyampaikan bahwa ratusan dari mereka menjadi sasaran perlakuan buruk dan penyiksaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
