GenPI.co - Otoritas Palestina (Palestine Authority/ PA) diberitakan tengah meminta izin kepada Israel untuk mendapatkan peralatan anti huru hara tambahan.
Situs Berita Ynet melaporkan pada Selasa (29/6) malam, langkah itu untuk mengantisipasi meningkatnya protes atas kematian tokoh oposisi terkemuka Nizar Banat saat dia berada dalam tahanan pasukan keamanan Otoritas Palestina.
Pasukan keamanan menangkap Banat dalam serangan Kamis (24/6) pekan laludi Hebron. Menurut keluarganya, dia dipukuli dengan kejam sebelum mereka menyeretnya pergi.
BACA JUGA: Tepi Barat Membara, Aktivis HAM Beber Borok Otoritas Palestina
Kematian Banat memicu protes di Hebron dan Ramallah selama akhir pekan, dengan ribuan orang menyerukan diakhirinya kekuasaan Presiden Mahmoud Abbas.
Pasukan keamanan Otoritas Palestina menindak demonstrasi Ramallah, menembakkan gas air mata dan menangkap pengunjuk rasa.
BACA JUGA: Warga Makin Marah, Otoritas Palestina pun Beri Angin Surga
Kelompok hak asasi manusia menuduh bahwa petugas dengan pakaian sipil sengaja menargetkan wartawan untuk memastikan bahwa rekaman tindakan keras itu tidak sampai ke pers.
Ynet melaporkan, persediaan instrumen pembubaran massa milik Otoritas Palestina telah berkurang dalam beberapa terakhir.
BACA JUGA: Israel Punya Rudal Maut Baru, Kemampuannya Bikin Musuh Gemetar
Kondisi itu membuat mereka meminta Israel untuk menyetujui pengiriman tambahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News