Anggota konsorsium mengatakan mereka dapat menghubungkan lebih dari 1.000 nomor dalam daftar dengan individu. Sebagian besar berada di Meksiko dan Timur Tengah.
Keberadaan nomor telepon dalam data memang belum tentu berarti upaya telah dilakukan untuk meretas perangkat.
Namun konsorsium mengatakan mereka yakin data tersebut mengindikasikan target potensial dari klien pemerintah NSO.
BACA JUGA: Pakistan Tuduh India Pakai Pegasus untuk Incar PM Imran Khan
“Juga dalam daftar adalah nomor telepon di Azerbaijan, Kazakhstan, Pakistan, Maroko dan Rwanda, serta beberapa anggota keluarga kerajaan Arab, kepala negara dan perdana menteri,” demikian lapor konsorsium.
Kantor kejaksaan Paris sedang menyelidiki dugaan penggunaan spyware Pegasus itu. Sementara para ahli Prancis telah menyerukan keamanan yang lebih besar untuk ponsel pejabat terkemuka.
BACA JUGA: Presiden Prancis Hingga Raja Maroko Jadi Target Mata-mata Siber
NSO Group telah membantah bahwa mereka pernah mempertahankan daftar target potensial, masa lalu atau yang ada.
Laporan konsorsium tersebut lantas dianggap"penuh dengan asumsi yang salah dan teori yang tidak didukung.(TOI)
BACA JUGA: Seram, Spyware Israel Mata-matai Ratusan Jurnalis Juga Aktivis
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News