Teror Taliban makin Menjadi, Wanita Afghanistan Takut Setengah Mati

Teror Taliban makin Menjadi, Wanita Afghanistan Takut Setengah Mati - GenPI.co
Dua wanita yang memakai burka putih berjalan di depan sebuah masjid di Mazar-i-Sharif, Balkh, Afghanistan. (Foto: Afghanistan/Shutterstock)

"Semua teman dan keluarga saya menyarankan untuk berhenti dan meninggalkan negara ini (namun) tekad saya untuk memajukan usaha perempuan,” kata Haizi lagi.

Tujuannya adalah menciptakan lapangan kerja untuk kum wanita Afghanistan gar mereka bisa mandiri.

Taliban memerintah Afghanistan dengan tangan besi sampai pasukan AS datang setelah peristiwa serangan 11 September 2001.

BACA JUGA:  Langkah Maut Turki Bikin Taliban Marah, Erdogan Pun Angkat Suara

Selama berkuasa kelompok itu memberlakukan hukum Islam dengan ketat, termasuk hukuman cambuk, dera, dan lemparan batu.

Ketika pasukan asing pimpinan AS meninggalkan Afghanistan, Taliban segera merebut beraksi lagi.

BACA JUGA:  Teror 3 Roket di Hari Iduladha! Taliban Membantah, Lalu Siapa ?

Situasi itu menimbulkan kekhawatiran pada kaum wanita setempat tentang hak-hak mereka, mulai pendidikan dan pekerjaan hingga gerakan kebebasan.

Selama Taliban berkuasa, para wanita diharuskan menutup tubuh dan wajah mereka dengan burka, dan dilarang bersekolah, bekerja atau meninggalkan rumah tanpa ditemani kerabat pria.

BACA JUGA:  Belasan Negara Keluarkan Pernyataan, Taliban Harus...

Para militan mengatakan mereka telah berubah. Mereka juga menegaskan bahwa Islam memberikan hak bagi wanita untuk berusaha dan bekerja, serta memberi warisan dan pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya