Kondisi Makin Panas, Teriakan Anti-Diktator Menggema di Iran

Kondisi Makin Panas, Teriakan Anti-Diktator Menggema di Iran - GenPI.co
Rakyat Iran melakukan protes terkait kenaikan harga BBM di salah satu ruas jalan di Teheran, Iran pada 16 November 2019. (Foto: Reuters)

Kantor Berita Iran Mehr melaporkan pada hari Senin (26/7)  bahwa pemilik toko mulai memprotes setelah pemadaman listrik selama berjam-jam di beberapa bagian Teheran. 

Seorang juru bicara penyedia listrik menyatakan bahwa pemadaman listrik disebabkan oleh konsumsi daya yang berlebihan di sebuah bangunan di daerah tersebut.

Ada juga laporan pemadaman internet di seluruh negeri, termasuk di wilayah Ahwazi Khuzestan serta daerah berpenduduk di Teheran, khususnya di dekat Universitas Teheran, Sadeghieh, dan Tehranpars.

BACA JUGA:  Bertemu Wakil Menlu AS, Pejabat Tinggi China Sebut Musuh Khayalan

Menurut Netblocks, pemantau web-outage, beberapa bagian negara yang mengalami protes melihat penutupan internet hampir total yang kemungkinan akan membatasi kemampuan publik untuk mengekspresikan ketidakpuasan politik atau berkomunikasi satu sama lain dan dunia luar.

Terlepas dari pembatasan akses di media sosial, tagar tentang protes masih menjadi tren di Twitter.

BACA JUGA:  Israel Tak Lagi Digdaya di Langit Suriah, Rudalnya Rontok Semua

Maryam Rajavi, pemimpin kelompok oposisi dari Dewan Nasional Perlawanan Iran, menyatakan dukungan untuk protes di Twitter pada hari Senin.

"Para pengunjuk rasa muda di #Tehran menunjukkan tekad kuat rakyat Iran untuk membangun demokrasi dan kedaulatan nasional. # IranProtests,” cuit dia.

BACA JUGA:  Raja Yordania Bicara Soal Iran, Borok Negara itu Diumbar Semua

Menanggapi tindakan keras, pada hari Jumat, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet berbicara menentang tanggapan pemerintah Iran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya