Namun Teheran juga menganggap Washington sebagai musuh bebuyutannya dan telah lama mendesak penarikan pasukan AS dari tetangganya.
Faksi bersenjata pro-Iran dituduh melakukan sekitar 50 serangan roket dan pesawat tak berawak tahun ini terhadap kepentingan AS di Irak.
Sejak tahun lalu pasukan AS di Irak berjumlah 2.500 personel setelah pengurangan di bawah pendahulu Biden, Donald Trump.
BACA JUGA: Eks Intelijen Top Jerman Cemas, Jika Iran Punya Nuklir Maka...
Para personel itun melatih, memberi nasihat, dan mendukung militer Irak dalam perangnya melawan ISIS.
Pengumuman AS itu juga ditanggapi secara positif oleh Brigade Imam Ali. Kelompok itu memuji berakhirnya kehadiran asing dan berterima kasih kepada pemerintah (Irak) karena menepati janjinya.
BACA JUGA: Rudal Nuklir China Makin Mengintimidasi, AS Dibuat Deg-degan
Demikian pula ulama Syiah berpengaruh Moqtada Al-Sadr. Dia menyambut baik pengumuman Biden.
Tetapi kelompok pro-Iran yang lebih radikal belum merespons pengumuman Amerika Serikat tersebut.(AN)
BACA JUGA: Afghanistan Bakal Jadi Sarang Baru ISIS, Rusia Mulai Pasang Badan
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News