Min Aung Hlaing juga mengulangi janji untuk memulihkan demokrasi, meskipun sekali lagi tanpa merinci kerangka waktu.
"Saya menjamin pembentukan serikat pekerja berdasarkan demokrasi dan federalisme," katanya.
Tentara merebut kekuasaan pada 1 Februari dari pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi setelah partainya yang berkuasa memenangkan pemilihan yang menurut militer tercemar oleh penipuan.
BACA JUGA: Hamas Pilih Pemimpin Baru, Orangnya Punya Latar Belakang...
Min Aung Hlaing mengatakan pengambilalihan itu sejalan dengan konstitusi. Namun kepemilihan negara itu telah menolak tuduhan penipuan.
Sejak kudeta, otoritas militer menghadapi protes, pemogokan yang melumpuhkan sektor publik dan swasta, dan kebangkitan konflik bersenjata di perbatasan.
BACA JUGA: Junta Militer Myanmar Sungguh Bengis, Covid-19 Dijadikan Senjata
Otoritas militer telah mencap lawan mereka sebagai teroris.
"Saat ini, seluruh negara stabil kecuali beberapa serangan teroris," kata Min Aung Hlaing dalam pidatonya.
BACA JUGA: Beli Jet Tempur dari Rusia, Junta Militer Myanmar Makin Digdaya
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik menuduh angkatan bersenjata membunuh 939 orang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News