“Kami tidak bisa membiarkan militer terus melakukan kekejaman seperti ini di Myanmar,” kata Kyaw Moe Tun kepada AFP.
Dia mengatakan bahwa sudah waktunya bagi PBB, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil tindakan.
Kyaw Moe Tun telah menolak kudeta dan menepis klaim junta militer bahwa dia tidak lagi mewakili Myanmar. Sementara PBB masih menganggapnya sebagai utusan yang sah.
BACA JUGA: Jeritan Suara Band Rock Asal Gaza, Lirik Lagunya Menyayat Jiwa
Perwakilan itu dipecat oleh militer pada Februari, sehari setelah dia memberi hormat tiga jari di Majelis Umum PBB menyusul pidato berapi-api yang menyerukan kembalinya pemerintahan sipil.
Hormat ala Hunger games itu telah banyak digunakan oleh para demonstran pro-demokrasi di negara itu dan di negara tetangga Thailand.(*)
BACA JUGA: Serangan Udara Israel Bertubi-tubi, Lebanon Dihajar Tanpa Ampun
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News