GenPI.co 
Hal tersebut menyusul kegagalan Kim Jon Un - Pemimpin Korut - memanfaatkan persenjataannya untuk keuntungan ekonomi selama kepresidenan Donald Trump.
Korea Utara mengakhiri jeda selama setahun dalam uji balistik pada bulan Maret dengan menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut
Banyak pihak menyebut ini adalah tradisi pengujian administrasi baru AS dengan demonstrasi senjata yang bertujuan untuk mengukur respons Washington dan merebut konsesi.
BACA JUGA: Taliban Dipukul Krisis, Rakyat Afghanistan Menangis
Media pemerintah Korea Utara menggambarkan rudal itu sebagai "senjata strategis yang sangat penting." menyiratkan bahwa sistem dikembangkan dengan maksud untuk mempersenjatai mereka dengan hulu ledak nuklir.
Banyak ahli mengatakan uji coba itu menunjukkan Korea Utara mendorong untuk meningkatkan persenjataan senjatanya di tengah kebuntuan dalam diplomasi nuklir antara Pyongyang dan Washington.
BACA JUGA: Jenderal Top Bergerak Cepat, AS dan China Batal Perang Besar
Peluncuran terakhir terjadi ketika Menteri Luar Negeri China Wang Yi berada di Seoul untuk pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Keduanya dan pejabat senior lainnya untuk membahas diplomasi nuklir yang terhenti dengan Korea Utara.
BACA JUGA: Sadis, Keamanan Fasilitas Nuklir Iran Sentuh Anu Pengawas IAEA
Pembicaraan antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah terhenti sejak 2019, ketika Amerika menolak permintaan Korea Utara untuk keringanan sanksi besar dengan imbalan pembongkaran fasilitas nuklir yang sudah tua.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
