GenPI.co 
GenPI.co - Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberi tahu rekan-rekan Israel mereka pada hari Selasa (5/10) bahwa pemerintahan Biden tetap berkomitmen untuk diplomasi dengan Iran.
Namun jika perlu, AS akan siap untuk mengejar "jalan lain" untuk memastikan Teheran tidak memperoleh senjata nuklir.
“Kunjungan ke Washington oleh penasihat keamanan nasional Israel, Eyal Hulata, akan memungkinkan kedua sekutu untuk berbagi intelijen dan mengembangkan "penilaian dasar" tentang seberapa jauh program nuklir Teheran telah maju,” kata pejabat itu.
BACA JUGA: Facebook Down, Saham Terjun Bebas di AS! Sebegini saat Penutupan
Di bawah kesepakatan 2015, Iran mengekang program pengayaan uraniumnya, jalur yang mungkin menuju senjata nuklir, dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Presiden AS saat itu Donald Trump keluar dari kesepakatan pada 2018 dan pemerintah Israel menentang upaya AS untuk menghidupkannya kembali.
BACA JUGA: Perdana Menteri Israel Perintahkan Mossad Lakukan Operasi Senyap
Pejabat yang berbicara dengan syara anonim itu megatakan bahwa para ahli AS percaya waktu yang dibutuhkan Iran untuk mencapai "breakout" nuklir – uranium yang cukup diperkaya untuk membangun bom nuklir – telah "berubah dari sekitar 12 bulan menjadi periode sekitar beberapa bulan" sejak Trump menarik diri dari pakta tersebut.
"Jelas itu cukup mengkhawatirkan," kata pejabat itu kepada wartawan menjelang pembicaraan Hulata dengan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan.
BACA JUGA: Taliban Balas Dendam, Sel ISIS Diganyang Sepanjang Malam
Iran secara konsisten membantah sedang mengembangkan senjata nuklir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
