Oposisi Kuak Ancaman Program Drone Iran, Timteng dalam Bahaya

Oposisi Kuak Ancaman Program Drone Iran, Timteng dalam Bahaya - GenPI.co
Alireza Jafarzadeh, Wakil Direktur Dewan Nasional Perlawanan Iran (NRCI). (Foto: NRCI via ArabNews)

GenPI.co - Program Pesawat  tak berawak atau drone Iran yang agresif dan meluas merupakan ancaman yang berkembang tidak hanya bagi negara-negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, tetapi juga Barat.

Hal tersebut dikatakan oleh Alireza Jafarzadeh, Wakil Direktur Dewan Nasional Perlawanan Iran (NRCI) yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, dalam sebuah briefing media di hari Rabu (6/10). 

Program itu disebutnya mencakup delapan lokasi produksi dan perakitan di seluruh Iran yang menerima suku cadang dan bahan dari luar negeri.

BACA JUGA:  Potensi Ancaman dari Iran, Kedutaan Besar Israel Diminta Waspada

Menurut Jafarzadeh drone telah digunakan untuk menyerang banyak target Barat di zona konflik seperti Suriah dan Irak, serta di Lebanon dan Arab Saudi.

“Teheran memasok milisi Houthi di Yaman dengan drone yang merupakan senjata utama yang digunakan dalam kampanye terornya terhadap sasaran di Arab Saudi,” kata Jafarzadeh.

BACA JUGA:  Serangan Mendadak China ke Taiwan 600 Pesawat dalam Setahun

Ditambahkannya, drone-drone itu dirakit di Yaman dengan  banyak komponen penting berasal dari sumber di luar Iran, tambahnya.

Jafazadeh melanjutkan, program UAV hanya memiliki satu tujuan, yaitu mengacaukan kawasan dan menciptakan kekacauan.  Sementara delapan industri di Iran terlibat dalam "menyamarkan" produksi drone yang dipersenjatai.

BACA JUGA:  Jenderal Top Israel Bersuara Keras, Lontarkan Ancaman kepada Iran

“Rezim Iran telah benar-benar meningkatkan upaya dan uang serta sumber dayanya untuk program UAV-nya, untuk mengacaukan kawasan. Miliaran dolar telah dihabiskan untuk UAV dan rudal, dan di bawah (Presiden Iran Ebrahim) Raisi program ini akan menjadi lebih menonjol. Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan?” kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya