GenPI.co 
Ini adalah perubahan besar dari panduan sebelumnya yang menyarankan dosis tambahan harus dipertimbangkan untuk orang yang lebih tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
"Bukti yang tersedia muncul dari Israel dan Inggris menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perlindungan terhadap infeksi dan penyakit parah setelah dosis booster di semua kelompok umur dalam jangka pendek," kata ECDC pada hari Rabu.
Banyak negara Uni Eropa telah mulai memberikan dosis booster tapi menggunakan kriteria yang berbeda dalam hal prioritas.
BACA JUGA: Perdana Menteri Swedia Mundur usai Berkuasa 12 jam, Kenapa?
Masing-masing negara juga menggunakan interval yang berbeda antara suntikan pertama dan booster.
Kepala ECDC Andrea Ammon mengatakan booster akan meningkatkan perlindungan terhadap infeksi yang disebabkan oleh berkurangnya kekebalan.
BACA JUGA: Pejabat Iran Membantah Sistem cadangan Airnya Kena Serangan Siber
Booster juga berpotensi mengurangi penularan dalam populasi dan mencegah rawat inap dan kematian tambahan.
Dia menyarankan negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah untuk mempercepat penyuntikan.
BACA JUGA: Joe Biden Undang Taiwan di KTT Demokrasi, China Bakal Marah Besar
Ammon juga memperingatkan risiko tinggi dari lonjakan lebih lanjut dalam kematian dan rawat inap di Eropa pada bulan Desember dan Januari jika langkah-langkah yang direkomendasikan tidak laksanakan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
