GenPI.co 
Akibatnya, orang sering menggunakan pemanggilan varian berdasarkan tempat di mana mereka terdeteksi, yang menstigmatisasi dan diskriminatif.
“Untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, outlet media, dan lainnya untuk mengadopsi label baru ini,” tambahnya, mengacu pada penunjukan huruf Yunani.
Akibatnya, varian Inggris menjadi Alpha, varian asal Afrika Selatan menjadi Beta dan dari Brasil disebut Gama.
BACA JUGA: Omicron Makin Ampun-ampun - Inggris, Jerman, Italia Sudah Kena
Pada saat Delta muncul, tidak ada yang benar-benar menyebutnya “India”, padahal negara itu adalah wilayah yang pertama kali tercatat pada November 2020.
Pada bulan-bulan berikutnya, lebih banyak varian diidentifikasi, meskipun banyak yang tidak diketahui masyarakat umum.
BACA JUGA: Covid-19 Omicron Masuk Inggris, Afrika Selatan Kena Hukum
Dua yang terakhir ditemukan masing-masing disebut Lambda dan Nu. Meskipun huruf-huruf ini diikuti oleh Nu dan Xi dalam Alfabet Yunani, WHO memutuskan untuk melewatkannya.
Menurut juru bicara WHO Margaret Harris, Nu tidak dipakai untuk menghindari kebingungan di negara-negara berbahasa Inggris.
BACA JUGA: Ancaman Omicron di Depan Mata, WHO Beri Warning ke Asia Tenggara
"Nu terdengar terlalu mirip ‘New ‘ dalam bahasa Inggris," kata Harris kepada Corriere della Sera.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
