Para peneliti itu mengingatkan bahwa perkiraan mereka didasarkan pada perhitungan dasar aritmatika dan bahwa pemodelan yang lebih canggih diperlukan untuk meneliti evolusi pandemi jika pembatasan perjalanan dicabut.
China telah menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap COVID-19 dengan mementingkan upaya menahan penyebaran infeksi lokal lewat penelusuran, isolasi, dan penanganan orang yang terinfeksi.
Pada Sabtu (27/11), China melaporkan 23 kasus tambahan atau turun dari 25 pada hari sebelumnya, menurut data otoritas kesehatan, Minggu.
BACA JUGA: Ancaman Mengerikan Omicron, Negara Tetangga Pasang Kuda-kuda
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26/11) menetapkan varian baru COVID-19 yang ditemukan di Afrika Selatan sebagai "varian yang diwaspadai" (variant of concern).
Varian yang dinamai "Omicron" itu telah mendorong sejumlah negara untuk membatasi perjalanan. (ANT)
BACA JUGA: Petani Mengguncang Iran, Rezim Raisi Pakai Polisi Antihuru-hara
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News