Orang lain yang terlibat langsung dalam upaya itu membenarkan bahwa permintaan itu datang dari Kementerian Pertahanan pada Kamis pagi.
Perwakilan Kementerian Pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar.
Atase pertahanan di kedutaan Ukraina di Washington mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal informasi dari saluran Telegram mengacu pada platform pesan seluler, dan menolak berkomentar lebih lanjut.
BACA JUGA: Ngeri! Ini yang Bikin Rusia Mengamuk lalu Membombardir Ukraina
Aushev mengatakan para sukarelawan akan dibagi menjadi unit cyber defensif dan ofensif.
Unit pertahanan akan digunakan untuk mempertahankan infrastruktur seperti pembangkit listrik dan sistem air.
BACA JUGA: Ancaman Putin Dibalas Prancis: NATO juga Merupakan Aliansi Nuklir
Dalam serangan siber 2015, yang secara luas dikaitkan dengan peretas negara Rusia, 225.000 warga Ukraina kehilangan listrik.
Unit sukarelawan ofensif Aushev mengatakan dia mengorganisir akan membantu militer Ukraina melakukan operasi spionase digital melawan invasi pasukan Rusia.
BACA JUGA: AS Mengirimkan Senjata Mematikan ke Ukraina, Rusia Siap-siap!
"Kami memiliki tentara (Rusia) di dalam negara kami. Kami perlu tahu apa yang mereka lakukan” kata dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News