GenPI.co 
GenPI.co - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Kim mengatakan serangan brutal Rusia terhadap rakyat Ukraina turut mencederai prinsip-prinsip perdamaian dan demokrasi dunia.
Dubes Sung menyatakan, Amerika Serikat dan para Sekutu sedang mengambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia.
Sebagai hasil dari koordinasi sanksi global yang belum pernah terjadi sebelumnya, Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Jepang, dan Kanada telah menghapus beberapa bank Rusia dari sistem pesan SWIFT dan memberlakukan tindakan pembatasan pada Bank Sentral Rusia.
BACA JUGA: Perang Nuklir, Adu Kuat Pesawat Kiamat Milik Rusia Vs Amerika
“Presiden Biden mengumumkan sanksi keuangan secara menyeluruh dan kontrol ekspor yang ketat yang akan merugikan ekonomi, sistem keuangan, dan akses Rusia ke teknologi mutakhir,” jelas Dubes Sung dalam keterangan resminya, Jumat (4/3).
Setelah Vladimir Putin memulai invasinya, lanjut Dubes Sung, mata uang rubel mencapai titik terlemahnya dalam sejarah, dan pasar saham Rusia jatuh.
BACA JUGA: Amerika Serikat Mengerikan di Balik Perang Rusia dan Ukraina
“Bersama dengan Inggris dan Uni Eropa, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada para perancang perang ini, termasuk Putin sendiri,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dengan bergerak dalam koordinasi yang erat serta koalisi yang kuat bersama sekutu lebih dari setengah ekonomi global, pihaknya telah memperbesar dampak tindakan untuk membebankan biaya maksimum pada Putin dan rezimnya.
Menanggapi perang sebagai pilihan Putin, AS akan membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
