GenPI.co 
Perubahan terbaru ini terjadi ketika AS dan China berencana untuk mengadakan pembicaraan langsung tingkat tinggi pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Gedung Putih mengatakan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan bertemu di Roma pada hari Senin dengan diplomat top China, anggota Politbiro Partai Komunis Yang Jiechi.
Ini adalah bagian dari tekanan berkelanjutan pemerintahan Biden pada Beijing untuk menggunakan pengaruhnya pada Putin untuk mengakhiri krisis dan diatur sebelum berita tentang penjangkauan Rusia ke China tumpah ke ruang publik.
BACA JUGA: Serangan Rusia Makin Dekat ke Polandia, NATO bisa Terancam
Sementara itu, Liu Pengyu, juru bicara kedutaan China di Washington, mengatakan dia tidak mengetahui adanya saran bahwa China mungkin bersedia membantu Rusia.
"China sangat prihatin dan berduka atas situasi Ukraina. Kami sangat berharap situasi akan mereda dan damai. akan kembali lebih awal,” katanya.
BACA JUGA: Rusia Sewa Tentara Bayaran Suriah, Libya, Serbia! Segini Gajinya
Presiden China Xi Jinping telah mencoba untuk tidak mengutuk atau mendukung tindakan Putin di Ukraina.
Beijing berhenti mengutuk Rusia atas tindakannya di Ukraina tetapi juga berulang kali menyerukan negosiasi menuju gencatan senjata dan resolusi konflik.
BACA JUGA: Pasukan Rusia Pakai Bom Terlarang, Efeknya Sangat Mengerikan!
Ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014, China secara resmi tetap netral.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
