“Itu berarti Rusia tidak memiliki kekuatan untuk berurusan dengan siapa pun. Dengan Ukraina? Dengan Zelensky?,” katanya.
Menurut Kedmi, perjanjian ini mungkin menjadi awal dari akhir negara Rusia. Karena jika Rusia gagal dengan Ukraina, apalagi berurusan dengan NATO.
“Bagaimana Anda mengancam Amerika Serikat? Anda tidak bisa berurusan dengan Zelensky, jadi apa Anda?,” ketus dia
BACA JUGA: Sikap Ragu-ragu NATO Bikin Presiden Ukraina Frustrasi dan Marah
Kemenangan yang didambakan Kedmi tampaknya berada di luar jangkauan Rusia.
"Anda punya pilihan: apakah Anda memenangkan operasi ini atau memulai hitungan mundur terakhir," imbuh dia
BACA JUGA: Putin Bertitah, Kapal Selam Nuklir Rusia Susupi Atlantik Utara
Menurut intelijen Barat, Putin memperkirakan pasukan Rusia akan menyerang Ukraina dan mengklaim Kyiv dalam beberapa hari.
Tapi perlawanan Ukraina jauh lebih kuat dari yang dia perkirakan, dan saat invasi memasuki bulan kedua, ibu kota masih berdiri.
BACA JUGA: Intelijen Barat Kuak 6 Tanda Rusia Gagal Invasi Ukraina
Sebelumnya, Kolonel Jenderal Sergei Rudskoi, wakil kepala staf umum Rusia, hari ini mengklaim bahwa "tujuan utama" serangan awal Rusia telah tercapai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News