Suku Asli Amazon Bersatu Melawan Presiden Brasil

Suku Asli Amazon Bersatu Melawan Presiden Brasil - GenPI.co
Suku asli Amazon (Sumber: independent.co.uk)

GenPI.co -- Suku-suku asli di hutan hujan Amazon berkumpul dan membentuk sebuah dewan bersama yang bertujuan melawan ancaman kulit putih terhadap tempat hidup mereka. Bolsonaro, Presiden Brasil yang adalah warga keturunan Eropa telah dijadikan musuh bersama oleh para warga asli akibat kebijakannya atas Amazon.

Dahulu hutan hujan Amazon bergolak akibat perang antar suku yang mematikan. Kini hutan hujan Amazonnya sendiri yang bergejolak dan penghuninya tersentak, mereka lalu tersadar mereka terancam oleh musuh yang jauh lebih berbahaya. Kesadaran akan adanya ancaman yang lebih berbahaya ini memicu pertemuan bersejarah antar para suku asli Amazon.

Perwakilan 14 suku asli dan 4 perkampungan di dalam hutan hujan Amazon berkumpul di desa Kubenkokre minggu lalu. Suku Kayapo yang adalah salah satu suku terbesar di Amazon menjadi tuan rumah pertemuan ini.

“Hari ini kami hanya memiliki satu musuh, yaitu Pemerintah Brasil, Presiden Brasil, dan invasi oleh orang-orang tidak si Amazon.” Ujar salah satu pemimpin setempat Mudjire Kayapo kepada BBC.

Presiden Bolsonaro dan pemerintah Brasil mendorong pembukaan hutan hujan Amazon untuk keperluan pertanian, pembalakan, dan pertambangan. Bolsonaro menyatakan akan membawa ke dalam hutan hujan Amazon dan mengecam hukum yang memberikan 15% wilayah Brasil kepada suku asli. Suku Asli mengacu kepada kelompok manusia berkulit sawo matang yang telah ada di Amerika Selatan jauh sebelum penjajah kulit putih dari Eropa masuk.

“Kami membunuh orang Kayapo, Kayapo membunuh kami, tapi kami tidak mengetahui apa yang sebenarmya terjadi, kami belum tahu mengenai ancaman kulit putih.” Ujar Sinku Panara, salah satu pemimpin suku Panara.

Suku Panara adalah seteru sengit suku Kayapo. Di masa lalu Kayapo dan Panara adalah suku yang bersaing dengan keras dan kerap menumpahkan darah lawan, namun kini keduanya duduk bersama membahas masa depan warga asli Amazon.

“Kami mendinginkan kepala kami, kami melakukan rekonsiliasi, mulai berbicara kembali satu sama lain, dan kami tidak akan berperang lagi.” lanjut Sinku Panara, “karena ada kepentingan bersama bagi kami untuk berjuang bersama, sehingga orang bukan indian tidak membunuhi kami.”

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya