300 Karyawan TikTok Pernah Bekerja untuk Pemerintah China

300 Karyawan TikTok Pernah Bekerja untuk Pemerintah China - GenPI.co
Sebanyak 300 karyawan di TikTok dan perusahaan induknya ByteDance diketahui sebelumnya bekerja untuk publikasi media pemerintah China. Foto: Antara/Shutterstock

Outlet media pemerintah China memiliki kehadiran besar di platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, tetapi sejauh ini, mereka relatif sepi di TikTok.

ByteDance dan TikTok tidak membantah bahwa 300 profil LinkedIn mewakili karyawan saat ini atau menolak koneksi mereka ke media pemerintah China. 

Namun tak satu pun dari outlet media pemerintah yang disebutkan dalam cerita ini menanggapi permintaan komentar dari Forbes.

BACA JUGA:  Salman Rushdie Ditikam, Surat Kabar Iran Malah Puji Penyerang

“Keputusan perekrutan murni berdasarkan kemampuan profesional individu untuk melakukan pekerjaan itu,” ucap Jennifer Banks, juru bicara ByteDance.

Kabar mengenai profil LinkedIn itu meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa China dapat menggunakan pengaruh budaya luas TikTok di AS untuk tujuannya sendiri.

BACA JUGA:  Mencekam! Taliban Menembak dan Memukul, Demonstran Wanita ketakutan

Ketakutan tersebut membuat sekelompok politisi AS, termasuk mantan presiden Donald Trump, menyerukan larangan aplikasi pada 2019.

Sementara itu, dengan alasan bahwa TiktTok menyediakan data pengguna kepada pemerintah China, Parlemen Inggris telah menutup akun TikToknya.(*)

BACA JUGA:  China Diserang Virus Langya yang Belum ada Obatnya, Puluhan Orang Terkapar

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya