Kematian Seorang Gadis Bangkitkan Protes Besar-besaran di Iran

Kematian Seorang Gadis Bangkitkan Protes Besar-besaran di Iran - GenPI.co
Protes besar-besaran terjadi di Iran sejak Jumat (16/9) Minggu (18/9) setelah seorang gadis meninggal dalam tahanan polisi moral yang menegakkan aturan jilbab. (Foto: Reuters via NDTV)

Namun dalam beberapa bulan terakhir para aktivis telah mendesak perempuan untuk membuka cadar meskipun tindakan keras penguasa garis keras terhadap "perilaku tidak bermoral".

Amini berasal dari Kurdistan, yang pemakamannya pada Sabtu (17/9) di kampung halamannya Saqez juga diwarnai protes. 

Pengawal Revolusi Iran telah lama memadamkan kerusuhan di antara minoritas Kurdi.

BACA JUGA:  Iran Makin Melemah dan Mundur Suriah! Serangan Militer Israel Mulai Tunjukkan Hasil

Polisi menekan demonstrasi Saqez, dengan video yang diposting online menunjukkan setidaknya satu orang dengan cedera kepala. 

Akan Reuters tidak dapat mengautentikasi video tersebut.

BACA JUGA:  Eks Kepala Intelijen IDF Mengaku Sulit Menangani Senjata Nuklir Iran

Behzad Rahimi, seorang anggota parlemen untuk Saqez, mengatakan kepada kantor berita semi-resmi ILNA bahwa beberapa orang terluka dalam pemakaman itu. 

"Salah satunya dirawat di Rumah Sakit Saqez setelah dipukul di bagian perut dengan bantalan bola," katanya.

BACA JUGA:  Drone Iran DItembak Jatuh di Ukraina, SIasat Rusia Terbongkar

Namun, kelompok hak asasi Kurdi Hengaw mengatakan bahwa 33 orang terluka di Saqez. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi jumlah tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya