Demonstrasi Antihijab Guncang Iran, Presiden Ebrahim Raisi Bereaksi Keras

Demonstrasi Antihijab Guncang Iran, Presiden Ebrahim Raisi Bereaksi Keras - GenPI.co
Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Kamis (23/9) bereaksi keras atas demonstrasi antihijab yang tengah berlangsung di negara itu beberapa. (Foto: Ayoub Ghaderi/YJC/WANA West Asia News Agency via REUTERS)

GenPI.co - Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Kamis (23/9) bereaksi keras atas demonstrasi antihijab yang tengah berlangsung di negara itu beberapa waktu belakangan.

Dia menegaskan bahwa Iran memiliki kebebasan berekspresi, tetapi protes yang terjadi sekarang adalah tindakan kekacauan yang tidak dapat diterima.

"Masalah hak harus dipertimbangkan di seluruh dunia dengan satu standar," kata Raisi dalam konferensi pers di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

BACA JUGA:  Israel Bakal Gunakan Kekuatan Militer Jika Iran Mengembangkan Senjata Nuklir

Di mengatakan kematian seorang wanita muda yang memicu protes di republik Islam itu perlu diselidiki, tetapi menuduh kekuatan Barat munafik karena menimbulkan kekhawatiran.

Raisi mengulangi kesimpulan koroner bahwa Mahsa Amini yang berusia 22 tahun tidak dipukuli, sebuah temuan yang ditolak oleh pengunjuk rasa.

BACA JUGA:  Iran Makin Melemah dan Mundur Suriah! Serangan Militer Israel Mulai Tunjukkan Hasil

Namun demikian, dia mengatakan bahwa tidak akan buru-buru mengambil kesimpulan.

"Jika ada pihak yang bersalah, tentu harus diselidiki. Saya menghubungi keluarga almarhum pada kesempatan pertama dan saya meyakinkan mereka secara pribadi bahwa kami akan terus mengusut insiden itu dengan gigih," katanya.

BACA JUGA:  Protes Rakyat Iran Makin Gencar, Berubah Menjadi Gerakan melepas Hijab

Para pengunjuk rasa, banyak dari mereka perempuan, mengatakan Amini tewas dalam tahanan polisi moral yang menegakkan aturan berpakaian negara ulama pada perempuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya