Sadis, Rusia Disebut Pakai Strategi Pemerkosaan dan Serangan Seksual di Ukraina

Sadis, Rusia Disebut Pakai Strategi Pemerkosaan dan Serangan Seksual di Ukraina - GenPI.co
Pemerkosaan dan serangan seksual yang dikaitkan dengan pasukan Moskow di Ukraina adalah bagian dari strategi militer Rusia. (Foto: Reuters)

GenPI.co - Pemerkosaan dan serangan seksual yang dikaitkan dengan pasukan Moskow di Ukraina adalah bagian dari strategi militer Rusia.

Hal tersebut dikatakan utusan PBB Pramila Patten kepada AFP dalam sebuah wawancara pada Kamis, dilansir Sabtu (15/10).

Dia menambahkan bahwa itu adalah taktik yang disengaja untuk tidak memanusiakan para korban.

BACA JUGA:  Tanah Bergetar, Gudang Amunisi Rusia Rontok! Pasukan Ukraina Makin Digdaya

Ketika ditanya apakah pemerkosaan digunakan sebagai senjata perang di Ukraina, perwakilan khusus PBB untuk kekerasan seksual  menyebut semua indikasi ada di sana. 

"Ketika perempuan ditahan selama berhari-hari dan diperkosa, ketika Anda mulai memperkosa anak laki-laki dan laki-laki kecil, ketika Anda melihat serangkaian mutilasi alat vital, ketika Anda mendengar perempuan bersaksi tentang tentara Rusia yang dilengkapi dengan Viagra, itu jelas merupakan strategi militer," katanya. 

BACA JUGA:  Ancaman Rusia, Perang Dunia III Meletus Kalau Ukraina Gabung NATO

PBB telah memverifikasi lebih dari seratus kasus pemerkosaan atau serangan seksual di Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari, kata Patten, mengacu pada laporan PBB yang dirilis pada akhir September.

“Laporan itu mengkonfirmasi kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh pasukan Rusia,” katanya 

BACA JUGA:  Lagi, Rusia Tuduh Militer Ukraina Ledakkan Jembatan Krimea

Menurut dia, berdasarkan kesaksian yang dikumpulkan, usia korban kekerasan seksual berkisar antara empat hingga 82 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya