GenPI.co 
GenPI.co - Keraguan yang dimiliki Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier membuat dirinya meminta China untuk bersikap tegas terkait perang Rusia dan Ukraina.
Kedekatan yang dimiliki antara China dan Rusia membuat Jerman meminta Negara Tirai Bambu tersebut untuk bersikap tegas dalam menangani perang melawan Ukraina.
Steinmeier pun menyinggung betapa brutalnya Rusia di mata dunia selama berbulan-bulan saat melakukan invansi ke Ukraina.
BACA JUGA: Kerja Sama Pariwisata, Indonesia Targetkan 253 Ribu Wisatawan China
“Rusia lah yang secara brutal menyerang negara tetangganya. Rusia yang terus mengirim pasukan baru ke garis depan,” kata Steinmeier dilansir dari Alarabiya, Sabtu (25/2).
Lebih lanjut, Steinmeier pun mulai meragukan terkait rencana perdamaian China yang baru-baru ini diumumkan untuk mengakhiri perang Ukraina.
BACA JUGA: Ada Makna Terselubung di Balik Kunjungan China ke Indonesia
“Dipertanyakan apakah negara adidaya China ingin memainkan peran konstruktif untuk tujuan ini. Tetapi jika ya, maka China tentu harus berbicara tidak hanya dengan Moskow tetapi juga dengan Kiev,” tambah Steinmeier.
Steinmeier pun menjelaskan bila China ingin memainkan peran konstruktif untuk perdamaian di Ukraina, maka mereka harus bergabung dan bekerja untuk perdamaian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
BACA JUGA: Menlu China Ketemu Jokowi, Bahas Komunitas dan Hubungan Bilateral
"Semua harus bekerja sama untuk memastikan bahwa prinsip PBB harus dihormati oleh negara yang melanggarnya setiap hari (Rusia, red),” kata dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
