Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Tutup Emosi

Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Tutup Emosi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Begitu tinggi keinginan Alvin Bragg untuk bersikap fair. Jaksa Distrik New York itu sampai minta bantuan satu tim juri dalam jumlah besar: 23 orang.

Begitu besarnya juri itu sampai disebut grand jury. Juri itulah yang akan menentukan apakah mantan presiden Donald Trump harus jadi tersangka atau tidak.

Di New York dewan juri biasa bersidang tiap Senin, Rabu, dan Kamis. Biasanya sore hari. Antara pukul 14.00 sampai 17.00. Mereka dipilih secara acak, di antara warga kota.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Koperasi Indosurya: Natalia Ultah

Latar belakang mereka juga sangat bervariasi. Satu dewan juri hanya untuk satu kasus. Senin, Rabu, dan Kamis lalu mereka diminta kumpul. Secara rahasia. Tapi bocor. Maka kubu Donald Trump tahu bahwa nasibnya sedang di ujung tanduk.

Kubu Trump memperkirakan jaksa Bragg akan menetapkan Trump sebagai tersangka Kamis lalu. Yakni setelah dewan juri memutuskannya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Saridi Husein

Sejak itu Trump terus melancarkan ofensif. Anda pun sudah tahu kebiasaan Trump: menyerang lawannya dengan brutal. Maka ia menyerukan agar pengikutnya bergerak. Tidak diam.

Trump juga mengingatkan penetapan dirinya sebagai tersangka bisa menimbulkan ketegangan dan kerusuhan. Bahkan Trump menyebut jaksa Bragg sebagai binatang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Sri Mulyani dan PPATK: Heboh 300 T

Dewan juri ternyata belum bisa membuat putusan. Masih harus menunggu sidang lagi. Jaksa Bragg masih akan mengajukan lagi satu saksi tambahan di depan juri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya