Terkait Data Kekuatan Nuklir, Rusia dan Amerika Serikat Kian Panas

Terkait Data Kekuatan Nuklir, Rusia dan Amerika Serikat Kian Panas - GenPI.co
Hubungan Rusia dan Amerika Serikat kian panas terkait data tentang kekuatan nuklir kedua negara. (foto: REUTERS/Anton Vaganov)

GenPI.co - Hubungan Rusia dan Amerika Serikat kian panas terkait data tentang kekuatan nuklir kedua negara.

Kabarnya, Amerika Serikat sudah tidak akan lagi membagikan data kepada Rusia tentang kekuatan nuklir strategisnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh John Kirby selaku juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal TikTok di Amerika: Benda Mati

Amerika Serikat mengambil langkah tersebut karena Rusia pada Februari 2023 lalu mengumumkan untuk menangguhkan partisipasinya dalam New START.

Sekadar informasi, New START sendiri merupakan perjanjian tentang pelaporan dan pengurangan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia.

BACA JUGA:  Mobil Listrik Vietnam Mengaspal di Amerika Mulai April 2023

"Ini dilakukan sebagai tanggapan atas penolakan Rusia untuk memberikan data (nuklirnya) terlebih dahulu," ucap John Kirby dikutip dari Al Jazeera, Rabu (29/3).

Kirby menjelaskan, Amerika Serikat siap untuk memberikan datanya lagi asalkan Rusia mematuhi janji New START.

BACA JUGA:  Amerika Serikat, Inggris dan Prancis Lakukan Serangan Nuklir ke Rusia

"Kami dengan senang hati akan memberikan data kami jika Rusia mau mematuhi perjanjian itu, tetapi kami tidak melihat alasan untuk memberi insentif kepada Rusia untuk tidak mematuhi perjanjian itu dengan membagikan data yang mereka inginkan," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya