Catatan Dahlan Iskan soal Perang Rusia vs Ukraina: Rekor Laba

Catatan Dahlan Iskan soal Perang Rusia vs Ukraina: Rekor Laba - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Yang perang Ukraina, yang memutuskan harus menang Amerika Serikat. Selasa lalu DPR Amerika Serikat mengeluarkan resolusi bahwa Ukraina harus menang lawan Rusia di perang sekarang ini.

Itu sudah menjadi UU di Amerika. DPR sudah setuju. Diputuskan secara bulat-bundar. Dua partai setuju. Senat pun segera menyetujuinya. Tinggal ditandatangani Presiden Joe Biden. Satu dua hari ini.

Di Ukraina sendiri, dua hari kemudian, tersiar berita: Presiden Zelenskyy baru saja melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Xi Jinping. Istimewa. Selama satu jam.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Cawapres 2024: Babak Penyisihan

Itulah kontak pertama secara langsung antara dua presiden. Pembicaraan itu, kata Zelenskyy kepada media, sangat penuh arti bagi hubungan kedua negara. Kata ''penuh arti'' itu jadi headline terpenting.

Sejak terjadi perang di Ukraina hubungan kedua negara memang mendingin. Tiongkok dianggap pro-Rusia. Tiongkok memang satu-satunya negara besar yang tidak mau mengecam serangan Rusia itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tandu Huang

Setelah perang berlangsung 13 bulan lebih tiada gambaran siapa yang menang. Dunia kelelahan. Apalagi dua negara itu sendiri.

Maka sikap Tiongkok yang, menurut dirinya sendiri netral itu, menjadi berarti. Hanya Tiongkok yang bisa berbicara mendalam dengan Rusia. Terutama dalam mencari solusi perdamaian.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kucing Jembatan

Di tengah suasana dingin itu rupanya Tiongkok terus menjalin kontak dengan Ukraina. Pelaku kontaknya  memang di bawah level menteri luar negeri. Tujuannya ganda: kalau gagal tidak membuat kehilangan muka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya