Australia kini menempuh jalan yang sama, menutup salah satu landmark terkenal mereka. Overtourism telah memciptakan masalah sosial dan lingkungan, dan itu dirasakan pula oleh warga asli Anangu yang menetap di sekitar Uluru atau Ayers Rock. Menurut warga Anangu, batu utuh setinggi 348 meter itu adalah tempat suci mereka dan banyaknya turis yang mendaki ke atasnya menodai kesucian tempat tersebut.
Pada tahun 1985 pengelolaan Uluru diserahkan ke warga asli Anangu dan sejak itu mereka mengajukan tuntutan untuk menutup atraksi wisata pendakian Uluru. Pada November 2017, setelah melakukan voting, Dewan Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta menyatakan bahwa tempat warisann dunia UNESCO itu tidak boleh lagi dinaiki mulai tanggal 26 Oktober 2019.
BACA JUGA : Syuting Mortal Kombat di Australia, Joe Taslim jadi Anak Indekos
BACA JUGA : Mati Lampu Setengah Hari di Australia, Gratis Listrik Sebulan!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News