
GenPI.co - Malaysia mengevakuasi 123 warganya dari Bangladesh pada hari Selasa sebagai tanggapan atas kerusuhan yang telah menewaskan puluhan orang.
Dilansir AP News, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution menyambut para pengungsi, termasuk 80 mahasiswa, di Bandara Internasional Kuala Lumpur setelah mereka mendarat dengan pesawat sewaan AirAsia.
Lebih dari 50 warga Malaysia memilih untuk tetap tinggal di negara itu karena bekerja atau belajar, kata para pejabat.
Sistem kontroversial untuk mengalokasikan pekerjaan pemerintah telah memicu protes keras di Bangladesh, dengan bentrokan antara polisi dengan pengunjuk rasa yang sebagian besar mahasiswa menewaskan lebih dari 100 orang, menurut media lokal.
Tampak ketenangan setelah pengadilan tinggi Bangladesh mengurangi kuota dalam putusan yang dikeluarkan hari Minggu.
Protes tersebut telah menimbulkan tantangan paling serius bagi pemerintah Bangladesh sejak Perdana Menteri Sheikh Hasina memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum bulan Januari yang diboikot oleh kelompok oposisi utama.
Universitas telah ditutup, internet telah dimatikan dan pemerintah memberlakukan jam malam nasional, dan mengerahkan pasukan militer untuk menjaga ketertiban.
Saifuddin mengatakan bahwa gangguan internet dan komunikasi di Bangladesh telah menghambat kemampuan Malaysia untuk menjangkau warga negaranya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News