GenPI.co - Serangan roket pada hari Sabtu di lapangan sepak bola menewaskan sedikitnya 11 anak-anak dan remaja, kata otoritas Israel.
Dilansir AP News, serangan itu paling mematikan terhadap target Israel di sepanjang perbatasan utara negara itu sejak pertempuran antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, dimulai.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Gaza, 30 Orang Tewas
Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, tetapi Hizbullah segera membantah keterlibatannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Hizbullah “akan membayar harga yang mahal atas serangan ini, harga yang belum dibayarnya sejauh ini.”
BACA JUGA: Bagaimana Kunjungan PM Israel ke AS Dapat Memengaruhi Upaya Gencatan Senjata?
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyebutnya serangan paling mematikan terhadap warga sipil Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza. Ia mengatakan 20 orang lainnya terluka.
"Tidak diragukan lagi bahwa Hizbullah telah melewati semua batas merah di sini, dan tanggapannya akan mencerminkan hal itu," kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, kepada Saluran Israel 12.
BACA JUGA: PM Israel Bersumpah Meraih Kemenangan Total di Gaza dan Kecam Demonstran AS
"Kita hampir sampai pada momen di mana kita menghadapi perang habis-habisan."
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News