GenPI.co 
GenPI.co - Serangan mendadak Ukraina ke wilayah perbatasan Kursk Rusia merupakan pertaruhan berani bagi para komandan militer negara itu, yang mengerahkan sumber daya mereka yang terbatas untuk serangan berisiko terhadap musuh bersenjata nuklir tanpa jaminan keberhasilan.
Dilansir AP News, setelah tanda-tanda kemajuan pertama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memecah kebisuannya dan menjelaskan kemajuan harian Kyiv kepada publiknya yang lelah dengan perang.
Pada hari Rabu, pejabat Ukraina mengatakan mereka menguasai 1.000 kilometer persegi (386 mil persegi) wilayah musuh, termasuk sedikitnya 74 permukiman dan ratusan tawanan perang Rusia.
BACA JUGA: Upaya Ukraina Memasuki Wilayah Perbatasan Rusia Mempermalukan Vladimir Putin
Namun seminggu setelah dimulai, tujuan keseluruhan dari operasi berani itu masih belum jelas: Akankah Ukraina bertahan dan mempertahankan wilayah yang ditaklukkan, maju lebih jauh ke wilayah Rusia, atau mundur?
Yang jelas, serangan itu telah mengubah medan perang. Keterkejutan Ukraina yang luar biasa menunjukkan kelemahan musuh bebuyutannya.
BACA JUGA: Rusia Gagalkan Upaya Ukraina untuk Memperluas Serangan di Kursk
Serangan itu juga berisiko memperburuk kelemahan Ukraina sendiri dengan memperluas garis depan dan mengerahkan pasukan baru di saat para pemimpin militer kekurangan tenaga kerja.
Untuk melancarkan operasi Kursk, Kyiv mengerahkan batalion yang diambil dari beberapa brigade, beberapa di antaranya diambil dari bagian garis depan yang paling strategis, tempat kemajuan Rusia terus berlanjut tanpa henti.
BACA JUGA: Langkah Mengejutkan Ukraina Curi Inisiatif Medan Perang dari Rusia, Sekutu Bungkam
Sejauh ini, keunggulan strategis Moskow secara keseluruhan masih utuh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
